TIMES REMBANG, JAKARTA – Manajemen keuangan rumah tangga sederhana kembali menjadi sorotan seiring meningkatnya kebutuhan pokok dan harga pangan di Indonesia.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan, indeks literasi keuangan masyarakat telah mencapai 66,46%, naik dari 65,43% pada tahun sebelumnya. Indeks inklusi keuangan pun meningkat menjadi 80,51%.
Meski ada kemajuan, banyak keluarga masih mencari pola terbaik untuk mengelola keuangan sehari-hari.
Manajemen Keuangan Sederhana
Berikut beberapa cara praktis yang bisa diterapkan keluarga sederhana untuk mengelola keuangan:
1. Membuat Anggaran Bulanan
Menyusun anggaran bulanan terbukti membantu menekan pengeluaran yang tidak perlu. Pola sederhana seperti memisahkan kebutuhan pokok (makan, listrik, sekolah) dengan keinginan tambahan membuat keluarga terhindar dari kebiasaan “besar pasak daripada tiang.”
2. Menyisihkan Dana Darurat
Pakar keuangan menyarankan setiap rumah tangga menyiapkan dana darurat setidaknya setara tiga bulan biaya hidup.
Cara yang umum dipakai oleh banyak keluarga misalnya, dengan menabung harian Rp5.000–Rp10.000. Jika konsisten, setahun bisa terkumpul lebih dari Rp3 juta, cukup untuk kebutuhan mendesak seperti biaya berobat.
3. Menghindari Utang Konsumtif
Tren penggunaan layanan paylater terus meningkat di Indonesia. Laporan industri 2024 menunjukkan jumlah transaksi BNPL (buy now pay later) tumbuh signifikan, terutama di segmen pengguna muda.
OJK mengingatkan agar rumah tangga tidak terjebak cicilan konsumtif, melainkan memanfaatkan pinjaman hanya untuk kebutuhan produktif, seperti modal usaha kecil.
4. Investasi Kecil, Dampak Besar
Banyak keluarga sederhana memilih menabung dalam bentuk emas sebagai cara menjaga nilai aset. Selain itu, produk tabungan berjangka yang ditawarkan bank daerah, dengan setoran mulai Rp50 ribu per bulan, juga menjadi opsi aman untuk membangun simpanan jangka menengah.
5. Libatkan Semua Anggota Keluarga
Studi literasi keuangan menunjukkan, rumah tangga yang melibatkan ibu dalam pengambilan keputusan keuangan cenderung lebih disiplin menjalankan anggaran.
Komunikasi terbuka antar anggota keluarga menjadi kunci agar rencana keuangan tidak hanya tersusun di atas kertas, tetapi benar-benar diterapkan.
Cara Sederhana Manfaat Luar Biasa
Manajemen keuangan keluarga sederhana bukan semata soal besar kecilnya penghasilan, melainkan soal disiplin dan strategi.
Dengan membuat anggaran, menyiapkan dana darurat, menghindari utang konsumtif, serta mencoba investasi kecil, keluarga berpenghasilan pas-pasan pun dapat memperkuat ketahanan ekonomi.
OJK menekankan bahwa peningkatan literasi keuangan nasional harus diterjemahkan ke dalam praktik sehari-hari di rumah tangga agar manfaatnya benar-benar dirasakan.
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Tips Manajemen Keuangan Keluarga Sederhana: Hindari Utang Konsumtif, Siapkan Dana Darurat
Pewarta | : Mutakim |
Editor | : Ronny Wicaksono |